Rabu, 18 Maret 2015

Sejarah dan perkembangan Songket Pandai Sikek

Kain Tenun Songket Pandai Sikek merupakan hasil karya seni & kerajinan dari salah satu daerah di Sumatera Barat yang telah dikenal hingga ke mancanegara dengan ciri khas keunikan serta kehalusan motifnya.

Kain tenun yang dibuat dengan berbagai macam motif dan bentuk tersebut membutuhkan ketelitian serta kesabaran dalam proses pembuatan / pengerjaannya. Benang emas yang terbuat dari logam merupakan bahan utama dalam membentuk motif diatas bahan dasar kain (benang).

Pusat kerajinan Songket Pandai Sikek yang bisa Anda kunjungi salah satunya adalah Rumah Tenun Songket Pusako yang dikelola dan dibina oleh Ibu Hj. Sanuar. Beliau ini telah menggali serta mengembangkan kembali kain tenun songket sejak dari tahun 1972. Menurut cerita Ibu Hj Sanuar, (82 th), beliau mempunyai dua orang nenek yang dikenal sebagai Inyiak Upiak Gadang dan Inyik Upiak Ketek. Kakek beliau dari garis keturunan ibu ada dua orang pula, yaitu Sutan Diateh dan Haji Abdul Rahman.

Pengertian songket dan asalnya

Songket adalah salah satu jenis kain tradisional di Indonesia. Pada umumnya songket  dikenakan pada acara-acara resmi, seperti pernikahan dan acara adat. Benang logam yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang, Sehingga menambah kesan glamour pemakainya.
          Kata songket berasal dari kata melayu yaitu sungkit yang  berarti “mengait”. Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya. Proses pemberian corak/motif pada kain ini dilakukan dengan cara menyisipkan benang lungsi di antara benang pakan yang akan membentuk kain. Benang yang digunakan untuk membuat corak adalah benang emas atau perak sedangkan benang yang digunakan untuk kain latar biasanya adalah sutra atau katun.