Rabu, 18 Maret 2015

Pengertian songket dan asalnya

Songket adalah salah satu jenis kain tradisional di Indonesia. Pada umumnya songket  dikenakan pada acara-acara resmi, seperti pernikahan dan acara adat. Benang logam yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang, Sehingga menambah kesan glamour pemakainya.
          Kata songket berasal dari kata melayu yaitu sungkit yang  berarti “mengait”. Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya. Proses pemberian corak/motif pada kain ini dilakukan dengan cara menyisipkan benang lungsi di antara benang pakan yang akan membentuk kain. Benang yang digunakan untuk membuat corak adalah benang emas atau perak sedangkan benang yang digunakan untuk kain latar biasanya adalah sutra atau katun.


          Di Sumatera Barat pembuat kain Songket disebut Pandai Sikek. Daerah penghasil songket yaitu Payakumbuh, Tanah Datar, Sepuluh Koto. Motif songket disebut Cukie, setiap cukie mempunyai motif, nama dan cerita tersendiri. Kebanyakan motif diambil dari kisah kebijaksanaan Melayu yang sangat kental dengan budaya Islam. Contoh motif yang terkenal adalah Cukie Kaluak Paku dan Cukie Pucuak Rabung.


Cukie Pucuak Rabung memiliki filosofi tentang tanaman bambu yang berguna bagi kehidupan manusia dari bambu muda (rebung) yang dapat dimakan sampai bambu tua yang dapat dijadikan bahan bangunan.
Alat yang di gunakan untuk membuat Songket terbuat dari bambu dan kayu. Alat tenun tersebut disebut panta. Panta yang biasa digunakan berukuran 2m x 1,5m.
Panta terdiri dari dari beberapa bagian:
  • Gulungan
Alat ini digunakan untuk menggulung benang dasar tenunan.
  •  Sisia
Alat ini berfungsi untuk merentangkan dan memperoleh benang tenunan.
  • Pancukia
Alat pembuat motif songket
  • Turak
Alat untuk memasukkan benang lain ke benang dasar.
  •  Pamedangan
Tempat khusus untuk menenun songket. Pada alat ini panta ditempatkan dan didepannya diberi 2 buah tiang yang gunanya untuk menyangga kayu paso.
  • Kayu paso
Kayu yang digunakan untuk menggulung hasil tenunan.
  • Palapah
Alat untuk merenggangkan benang latar.
  • Ani
Peralatan tambahan untuk menggulung benang.
          Teknik pembuatan Songket ada 2 macam:
pertama, pandai sikek menenun kain latar kemudian memasukkan kain pakan diantara kain latar yang telah direnggangkan dengan palapah, memasukkan benang pakan dengan menggunakan pancukia. Setelah itu dengan menggunakan karok yang terdapat pada turak, benang dimasukkan melalui kanan dan kiri. Benang tersebut yang akan menjadi kain latar. 
Proses yang Kedua adalah pembuatan motif. Teknik ini biasa  disebut dengan teknik pakan tambahan (supplementary weft). dalam proses ini kita bisa menentukan motif apa yang akan di buat.
          Untuk membuat satu kain sarung, perajin kain Songket memerlukan waktu kurang lebih satu bulan.( waw, lama ya) Lamanya proses pembuatan kain songket tergantung dari ukuran, kerumitan motif, dan kehalusan kainnya. Semakin besar ukuran kain, semakin rumit motif dan semakin halus maka semakin lama pula pembuatannya.







Sumber: yuliash.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar